Buku Tamu

=Isikan Buku Tamu Anda=>
SHOUT

Minggu, 23 Desember 2012

Perpisahan



Andai pembaca ketahui di dunia ini tidak hanya ada “pertemuan” tapi di dunia ini juga ada yang namanya perpisahan.
Sebelum kita bahas lebih jauh tentang masalah perpisahan ini, mari kita bahas dahulu arti dari kata perpisahan itu.
Perpisahan adalah keadaan di mana orang yang dekat atau orang yang kita sayangi pergi meninggalkan kita, memang cukup sulit untuk kita dalam menerima keadaan (perpisahan) ini, akan tetapi siap atau tidak siap kita harus siap menerima atau menjalani keadaan tersebut.
Sesuai dengan peribahasa “pertemuan awal dari perpisahan”, dalam peribahasa tersebut, kita di tuntut untuk mudah menerima seseorang dan mudah melepasnya pula, efek dari perpisahan ini tergantung individu yang menjalankannya, seperti contoh, di dalam acara berita di televisi, banyak kita jumpai orang yang bunuh diri karena patah hati atau putus cinta.
Patah hati atau putus cinta adalah salah satu wujud dari perpisahan. Dalam hal ini, keadaan psikologis individu yang melakukan prilaku tersebut sedang “lemah”, keadaan psikologi yang lemah dapat menimbulkan trauma yang cukup berat, khususnya terhadap hubungan asmara tersebut, trauma tersebut mendorong atau mensugesti individu tersebut untuk melakukan hal-hal yang bisa melupakan atau menghilangkan kejadian itu   ( patah hati atau putus cinta ) dari dalam dirinya.
Trauma tersebut muncul dari bawah alam sadar, dan menurut Sigmund Freud “kehidupan manusia 80%  di pengaruhi oleh ego atau alam bawah sadar manusia tersebut” walaupun alam bawah sadar tidak tampak secara nyata, tapi di situlah tempatnya berkumpulnya konflik-konflik kehhidupan manusia.
Untuk menetralkan alam bawah sadar kita, kita bisa melakukan beberapa hal, salah satunya adalah dengan cara beribadah yang sungguh-sungguh (khusyuk), di dalam beribadah yang khusyuk kita akan menemukan kedamaian dari dalam diri kita, karna secara sadar atau tidak sadar, alam bawah sadar kita terhubung dengan Tuhan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar